Sabtu, 24 Agustus 2019

Ibu Kota Baru Indonesia Belum Pasti di Kaltim, Lalu Dimana?

Kepastian lokasi baru yang akan menjadi ibu kota Indonesia pengganti Jakarta kembali menggantung. Kalimantan Timur (Kaltim) yang sebelumnya santer jadi ibukota baru ternyata baru berstatus alternatif.


Penegasan tersebut disampaikan Menteri Agraria dan Tanah Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil yang mengklarifikasi pernyataanya soal penunjukan Kaltim sebagai ibu kota baru Indonesia.

Menurut Sofyan, pemerintah masih harus menunggu dua kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelum memutuskan secara final dimana lokasi ibu kota baru.

" Belum diputuskan, saya mengutip saja kemarin itu di (Kaltim). Tapi alternatif terkuatnya memang di Kaltim," tutur Sofyan di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jumat, 23 Agustus 2019.

Setelah dua studi dipastikan final, pengumuman penetapan lokasi baru ibu kota Indonesia akan dilakukan oleh presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden nanti umumkan setelah lengkap dua kajian itu dari Bappenas," ujarnya.

Disinggung soal rencana pembangunan ibu kota baru tersebut, Sofyan mengatakan tahap pertama pemerintah akan membutuhkan lahan sekitar 3.000 hektare (Ha).

"Lokasi pastinya belum diputuskan nanti dilihat potensinya dimana," tegas dia.

Desain Calon Ibu Kota Baru Indonesia
Pelan-palan wajah baru calon ibu kota baru Indonesia mulai bisa terbayangkan. Presiden Joko Widodo dalam pidato di Sidang Tahunan DPR/MPR telah memastikan ibu kota baru Indonesia akan berlokasi di Kalimantan.

Setelah menjelaskan tentang konsep kota yang akan dibangun, kali ini muncul visualisasi konsep ibu kota baru yang akan dirancang pemerintah.

Penampakan kota baru itu diungkapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam dokumen " Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu Kota Negara" Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam dokumen yang dipaparkan tersebut, desain ibu kota baru ini berasal dari identitas bangsa yang diterjemahkan dalam urban design secara filosofias, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika , NKRI, dan UUD 1945.

Identitas bangsa yang diterjemahkan ke dalam desain, yaitu morfologi dan fungsi-fungsi kota, ruang-ruang bagi aktivitias masyarakat yang mendorong prinsip gotong-royong, serta fungsi dan wadah yang melestarikan sejarah dan budaya--ini berupa ruang budaya, galeri nasional, museum, gedung pertunjukan, dan taman kesenian.

Integrasikan Ruang Hijau dan Biru
Dalam gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota negara, ada lapangan dan monumen Pancasila. Desain ibu kota negara ini menekan intervensi terhadap alam serta mengintegrasikan ruang-ruang hijau dan biru. Keberadaan hutan Kalimantan pun dipertahankan.

Ruang Terbuka Publik Diperbanyak
Ruang publik dan masyarakat diperbanyak. Desain ibu kota negara ini juga mengadopsi konsep new urbanism dan green building/infrastructure. Kualitas ruang ini mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat.

Kota Cerdas
Menurut laporan ini, ibu kota negara menjadi kota yang kompak dan mengandalkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Ada juga penerapan desain, material, dan teknologi moden, smart building dan penggunaan energi terbarukan. Nantinya, desain yang mengutamakan pada pemenuhan seluruh target SDGs menjadi acuan pembangunan kota-kota Indonesia ke depannya.

Moda Transportasi yang Terintegrasi dan Strategis
Misalnya, penataan bangunan dan lingkungan yang kompak dan inklusif, mode transportasi publik yang terintegrasi, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja, serta kolaborasi antara arsitektur modern dengan konten lokal.

Menariknya, ibu kota ini nantinya akan memiliki transportasi darat seperti MRT.

Ibu Kota Baru Indonesia Belum Pasti di Kaltim, Lalu Dimana? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: naraifunia

 

Top